Meski tidak bisa nonton langsung karena  panitia Java Jazz tidak mau menuruti jadwalku (ciiiih.. emang siape loe?!?! hehehe) tapi Ella yg -katanya- lagi skripsi di Jakarta sempet nonton. Puas banget iming2 aku sama foto2 Java Jazz dianya. Tapi gpp deh, karena Ella yang emang baik hati (hehehe… njilat mode ON) mau juga nulis mini report di sela2 kesibukannya bikin skripsi. Demi menghargai jerih payahnya, kali ini reportnya nggak aku edit.. Enjoy!!

Hmm…excited banget buat aku dateng ke Java Jazz Festival (JJF) 2010 ini, karena ini JJF ku yang pertama.. Soalnya dari duluuu sejak 2005 pertama kali diadakan JJF, selaluuuuu aja ada hambatan, berhubung diadakan bulan Maret..dimana itu bulan2 diadakannya UTS, lalu selalu bentrok dengan rangkaian acara Lomba Presenter Berita Televisi di Surabaya. Tahun ini, karena saya sudah angkatan bangkotan di LPBT, dan karena ada beberapa keperluan lain di ibukota, saya absen dari final Lomba Presenter Berita Televisi dan berangkatlah ke Jakarta untuk menghadiri konser bertaraf internasional ini.

Bersama saudara sepupu saya dan teman2 tvOne : Miranti Puspitadewi, Nane Nindya, Cindy Sistyarani, Bagus Priambodo dan istrinya Novieta Putri (News Presenter Reportase Trans TV) dan sampai sana bertemu dengan teman2 lain, kami sangat menikmati JJF.

Tahun ini adalah tahun pertama JJF diadakan di Jakarta International Expo Kemayoran atau yg terkenal disebut Pekan Raya Jakarta. Tempatnya lebih luas dan lega dibandingkan dengan JCC – tempat diadakannya JJF dari tahun ke tahun. Hanya saja lapangan parkir dan gedung acaranya cukup jauh bila diraih dengan berjalan kaki. Banyak juga disediakan tempat untuk foto2 narsis. =p foto2 narsis saya dapat dicek di Facebook =p

Lebih dari 30.000 orang diperkirakan hadir dalam festival musik tahunan ini. Dibagi dalam beberapa banyak stage, dalam sehari puluhan musisi pop dan jazz tampil dengan durasi 30 menit- 1jam/performance. Special show (masuk bayar tiket lagi) nya ada John Legend, Kenny “Babyface”, Toni Braxton, dan Manhattan Transfer.

RI 1 dan RI 2 pun ikut menghadiri JJF. Pak SBY beserta Ibu Ani datang pada hari Jumat, dalam konser Diane Warren. Begitu Pak Presiden datang bersama rombongan (Menbudpar-Jero Wacik dan Penyelenggara JJF Pak Peter Gontha), lagu Indonesia Raya langsung berkumandang. RI 2, Pak Boediono datang pada hari Minggu dalam konser The Manhattan Transfer.

Saya sendiri yang memiliki 3 days pass hanya datang pada hari Jumat dan Sabtu, karena hari Minggu-nya sudah “TEPAR” karena Jumat dan Sabtu sampai rumah dari JJF pukul 02.30 dini hari.

Show yang sempat saya saksikan hari Jumat adalah:

  • SOL Project – Indonesian Groove Latino
  • Eric Benet
  • Indra Lesmana and Friends (Gilang Ramadhan, Dewa Budjana, dll)
  • dan Sheila Majid.


Karena belum terbiasa, dan masih “bodoh” dalam menonton konser yg diselenggarakan Java Production ini, hanya sedikit show yang bisa saya saksikan pada hari Jumat.
Pada hari Sabtu, karena sudah mengatur schedule artis mana saja yang akan ditonton, saya lebih flexible untuk mengatur, dan lebih banyak artis yang ditonton.

Hari Sabtu, show yang saya saksikan yaitu:

  • Maliq n d’ Essentials
  • Andezzz
  • Diane Warren feat. Eric Benet, Sandhy Sondoro, Griffith Frank, Dira Sugandhi dan 2 penyanyi yang dibawa-nya (Maaf, saya lupa namanya, tapi yang jelas 1 cowo itu ganteeeeeeeeng banget, seperti Rufus Humphrey dalam serial Gossip Girl, yang 1 cewe cantiiiiiiiiiiiiiiiikk sekali mirip Celine Dion).
  • Lee Ritenour
  • Jazzanova feat. Paul Randolph

Show yang paling berkesan untuk saya pribadi adalah Diane Warren’s show karena Diane Warren dikenal sebagai pencipta lagu2 yg mendunia dan melegenda yang sering di-recycle oleh penyanyi2 baru spt I Don’t Wanna Miss a Thing, Unbreak My Heart, dll..
Lagu-lagu yang sudah familiar di telinga dinyanyikan oleh penyanyi2 yang sudah saya sebut di atas. Rasanya tidak seperti di Indonesia, karena semua musisi yang mengiringi adalah orang barat, begitu pula dengan show tunggal Eric Benet yang diiringi Ron King Big Band yang anggota-nya musisi2 yang sudah berumur. Awesome!

Karena jarak stage 1 menuju stage lainnya relatif jauh,dan banyaknya booth-booth menarik, hal ini membuat dalam sehari show show yang ditonton sedikit. Food court nya sendiri menyediakan makanan-makanan dari taraf bazaar hingga taraf mal, sebut saja Ramen Sanpachi, Sushi Groove, Heavenly Blush, Sour Sally, Starbucks, The Coffee Bean, Bakmi GM, Quickly, Hot Dog King, dan masih banyak lagi.


Booth-booth yang dibuka juga sangat menarik seperti Aquarius, Disc Tarra, Rolling Stone Magazine, OZ FM Jakarta, CANON, First Media, Tempo Group, MRA Group, BNI, dan masih banyak lagi booth-booth keren lainnya. Booth official Merchandise Java Jazz juga salah satu booth yang paling laris menjual pernak pernik dan barang-barang berlabel Java Jazz. Hari Sabtu malam, T-Shirt stocknya sudah habis. Untungnya saya masih kebagian 2 kaos berukuran kecil =p

Overall, Java Jazz Festival 2010 memuaskan, hanya saja beberapa kekurangan yg sangat mengganggu yaitu susahnya sinyal telepon selular selain AXIS. Antara provider lain di-banned oleh AXIS, atau karena membludaknya jumlah pengunjung yang membuat traffic sinyal sangat sulit. Jangankan sinyal GPRS untuk online internet, sinyal GSM untuk SMS dan telpon pun sulit.

Berikut tips-tips dari saya untuk masukan jika anda ingin menonton konser dari Java Production yang akan datang (Java Jazz, Java Soulnation atau Java Rockin’ Land):

  1. Pakai sepatu yang nyaman, dan bagi wanita jangan memakai HIGH HEELS jika tidak ingin kaki pegal.
  2. Pakai baju yang nyaman yang menyerap keringat, dan bawa asesoris baju tambahan untuk mencegah kedinginan di dalam hall konser. Misal: membawa shawl atau jaket/cardigan. Jika keluar hall dapat dilepas karena pasti berkeringat, apalagi di Food Court.
  3. Membuat schedule artis-artis mana saja yang ingin ditonton, karena jelas tidak memungkinkan untuk menonton semua show. Schedule sebelumnya dapat diakses di offcial website-nya.
  4. Janjian di luar area konser, berangkat bersama, jika tidak, dijamin susah ketemunya di dalam karena terlalu ramai dan sulitnya sinyal.
  5. Jika ingin memborong merchandise unik khas event itu, hunting lah pada hari awal konser,jika tidak ingin kehabisan.
  6. Bagi pecinta fotografi dan punya kamera-kamera canggih, jangan lupa lensa tele, kalau dapat tempat duduk/berdiri di belakang, susah dapat foto bagus kalo ga pake tele *curcol*

Segitu dulu yah report JJF nya.. saya mau kembali mengerjakan skripshit.

Luv,
Ella Enchanted

Cicit’s update: Due to my Kempol (Kemeroh poll a.k.a sok tau) behavior, photos that used to be below is deleted because it’s not JJF event but Jazz for West Java Charity Concert hahahaha, stupid cicit! 😀