Sabtu 26 April 2008. tidak seperti biasanya, pelataran parkir Gereja Katolik Paroki Santa Maria Tak Bercela masih dipenuhi mobil dan sepeda motor, meski misa telah selesai lebih dari satu jam yang lalu. Ternyata pemilik kendaraan-kendaraan itu tengah terbius oleh suara-suara merdu di balai paroki gereja tersebut. Udara dingin, produksi pendingin ruangan, terhangatkan oleh melodi indah yang dilantunkan oleh Rubin Lukito, Evelyn Merrelita, Ganda Charisma, Sabat Tino, Ira Purnama Sari, Alfredo L. Pelupessy, Maria Tampubolon, san Aprilia W. Takasenserang. Mereka, secara bergantian terkadang berduet, mempersembahkan karya-karya “berat” milik Verdi, Puccini, Mozart, Bizet, dan Delibes.

Sesuai dengan tajuknya, program yang diproduksi oleh Unit Apresiasi dan Pengembangan Musik Gereja UK Petra ini menyajikan lagu-lagu Oratorio pada sesi pertama dan Opera Aria pada sesi kedua. Seluruhnya secara Bel Canto. Bel Canto adalah teknik bernyanyi yang efisien, tanpa energi yang berlebihan bisa menghasilkan suara yang terdengar lebih keras. Bahkan bila dilakukan dengan benar, penyanyi dapat membawakan satu frase kalmia yang cukup panjang dalam satu tarikan nafas. Oratorio sendiri adalah komposisi musik yang temanya berdasarkan kejadian atau tokoh rohani dalam kitab suci, sedangkan Opera Aria adalah lagu utuh dalam opera (pementasan drama yang menempatkan musik sebagai bagian yang sangat penting dan dominant).

[Jadi … bagaimana kesanku?]