Archives for category: Lombok

Kalau ada cukup banyak waktu di suatu tempat baru, aku selalu senang belajar sedikit tentang budaya tempat itu. Kali ini di Lombok, aku nyaris seharian belajar budaya Lombok, lebih tepatnya budaya suku Sasak. Oleh Pak Dahlan, berdasarkan instruksi dari pemilik travel yg adalah kenalan papa, kami dibawa Sasak Tour. Tour ini sebenarnya ke 3 tempat plus ke 2 pantai (Kutha dan Tanjung Aan). Tapi akan kutambahkan 1 tempat lagi, yaitu Puri Lingsar yg kami kunjungi di hari ketiga, karena aku merasa tempat ini cukup unik.

[Belajar apa aja?]

Pulau Lombok yg terhitung kecil jika dibandingkan Jawa, ternyata juga punya beberapa anak pulau yg mungil2. Hampir semua pulau2 kecil itu bernama Gili. Makanya aku sebut Gili Bersaudara atau The Gili Sisters hehehe bisa buat album rekaman tuh 😛 Di Lombok barat yg terkenal adalah si kembar tiga Gili: Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Di Lombok timur dan selatan  masih ada beberapa Gili lainnya, tapi aku juga tidak tahu persis nama2nya.

[Berkunjung ke 2 Gili]

Sebagai sebuah pulau, wajarlah jika komoditas terbesar Lombok adalah pantai. Bahkan selain bertani, pekerjaan utama penduduk Lombok adalah nelayan. Maka tak heran jika Lombok mengikuti jejak pulau tetangga, Bali, dengan mulai bersolek dan menjual keindahan pantainya.

Pantai di Lombok cenderung tenang, tapi dalam. Tidak seperti pantai di Bali yg surganya surfer, pantai Lombok lebih banyak dipakai untuk olah raga snorkling atau diving. Entahlah, mungkin ada juga pantai2 lain yg bisa digunakan surfer, tapi dari beberapa pantai yg sempat aku kunjungi, tak ada satupun orang yg bawa papan selancar.

[Pantai2 di Lombok]

Lombok. Beberapa tahun terakhir pulau yg berdampingan dengan Bali ini mulai naik daun, bahkan disebut-sebut sebagai alternatif tujuan wisata setelah Pulau Dewata. Minggu lalu, akhirnya aku dan keluargaku jadi juga liburan ke Lombok. Intinya maksa mode ON deh.. sengaja bela2in cuti 2 hari dan pake acara semi-ngerajuk ke ortu. Semi-ngerajuk, soalnya untuk liburan ke sana butuh duit yg nggak sedikit juga. Maklumlah, bawa sekeluarga (5 orang) plus ada batita pula… jadinya nggak bisa tidur ngemper (ala backpacker). Akhirnya disepakati bahwa biaya dibagi bersama: bokap tiket pesawat (yg harganya selangit gara2 keputusan H-2), aku kebagian biaya hotel, nyokap biaya makan, dan kakak biaya transport di sana.

Read the rest of this entry »